Gaji Naik vs Waktu Luang: Mana yang Lebih Bikin Bahagia?

27/08/2025

Gaji Naik vs Waktu Luang: Mana yang Lebih Bikin Bahagia?

Pernah nggak kamu mikir, “Kalau gaji naik pasti hidup lebih bahagia!” atau sebaliknya, “Duh, punya banyak waktu luang kayaknya lebih enak daripada kerja terus.”? Pertanyaan klasik ini ternyata nggak ada jawaban yang seragam, karena kebahagiaan tiap orang bisa berbeda-beda. 

Uang memang penting, tapi...nggak bisa dipungkiri, gaji itu jadi salah satu faktor utama yang bikin orang merasa lebih aman dan nyaman. Dengan penghasilan lebih, kita bisa bayar kebutuhan, nabung buat masa depan, bahkan kasih reward kecil buat diri sendiri. Studi dari Princeton University (2010) bilang, kepuasan hidup memang naik seiring peningkatan penghasilan, tapi hanya sampai titik tertentu — sekitar USD 75.000 per tahun (kalau disesuaikan dengan konteks Indonesia, kira-kira sebatas “cukup banget buat hidup tenang”). Setelah lewat dari situ, tambahan uang nggak otomatis bikin orang lebih bahagia.

Di sisi lain, penelitian dari Harvard Business School (2017) menunjukkan kalau orang yang lebih memilih “waktu” dibanding “uang” cenderung merasa lebih puas dengan hidupnya. Kenapa? Karena waktu luang ngasih ruang buat kita melakukan hal-hal yang bikin hidup lebih “berarti”: ketemu keluarga, hobi, olahraga, istirahat, atau sekadar rebahan tanpa mikirin kerjaan.

Kalau ditanya mana yang lebih penting, jawabannya tergantung prioritas hidupmu. Kalau kamu lagi ada di fase butuh stabilitas finansial (misalnya nabung buat rumah, bayar sekolah anak, atau lunasin cicilan), ya wajar kalau gaji lebih penting. Tapi kalau kondisi finansial udah aman, waktu luang bisa jadi “mata uang baru” yang lebih berharga.

Yang menariknya, tren belakangan ini (apalagi di kalangan Gen Z dan millennial) banyak yang lebih menghargai work-life balance daripada sekadar gaji tinggi. Bahkan, survei global oleh PwC (2022) nunjukin kalau fleksibilitas kerja dan waktu luang jadi salah satu faktor utama orang memilih tempat kerja. Jadi, kamu pilih yang mana?

Kalau boleh ideal, tentu kita pengen dua-duanya: gaji naik dan waktu luang yang cukup. 

Tapi kalau harus memilih, coba tanya ke diri sendiri: Apakah aku lebih butuh rasa aman finansial sekarang? Atau aku lebih butuh kesehatan mental dan waktu buat hal-hal yang penting di luar kerjaan?

Hidup nggak selalu soal kerja keras sampai nggak punya waktu istirahat. Kadang, justru jeda sejenak dan punya ruang buat diri sendiri adalah “kekayaan” yang sebenarnya. #BangunAjaDulu

Gaji Naik vs Waktu Luang: Mana yang Lebih Bikin Bahagia?

27/08/2025

Gaji Naik vs Waktu Luang: Mana yang Lebih Bikin Bahagia?

Pernah nggak kamu mikir, “Kalau gaji naik pasti hidup lebih bahagia!” atau sebaliknya, “Duh, punya banyak waktu luang kayaknya lebih enak daripada kerja terus.”? Pertanyaan klasik ini ternyata nggak ada jawaban yang seragam, karena kebahagiaan tiap orang bisa berbeda-beda. 

Uang memang penting, tapi...nggak bisa dipungkiri, gaji itu jadi salah satu faktor utama yang bikin orang merasa lebih aman dan nyaman. Dengan penghasilan lebih, kita bisa bayar kebutuhan, nabung buat masa depan, bahkan kasih reward kecil buat diri sendiri. Studi dari Princeton University (2010) bilang, kepuasan hidup memang naik seiring peningkatan penghasilan, tapi hanya sampai titik tertentu — sekitar USD 75.000 per tahun (kalau disesuaikan dengan konteks Indonesia, kira-kira sebatas “cukup banget buat hidup tenang”). Setelah lewat dari situ, tambahan uang nggak otomatis bikin orang lebih bahagia.

Di sisi lain, penelitian dari Harvard Business School (2017) menunjukkan kalau orang yang lebih memilih “waktu” dibanding “uang” cenderung merasa lebih puas dengan hidupnya. Kenapa? Karena waktu luang ngasih ruang buat kita melakukan hal-hal yang bikin hidup lebih “berarti”: ketemu keluarga, hobi, olahraga, istirahat, atau sekadar rebahan tanpa mikirin kerjaan.

Kalau ditanya mana yang lebih penting, jawabannya tergantung prioritas hidupmu. Kalau kamu lagi ada di fase butuh stabilitas finansial (misalnya nabung buat rumah, bayar sekolah anak, atau lunasin cicilan), ya wajar kalau gaji lebih penting. Tapi kalau kondisi finansial udah aman, waktu luang bisa jadi “mata uang baru” yang lebih berharga.

Yang menariknya, tren belakangan ini (apalagi di kalangan Gen Z dan millennial) banyak yang lebih menghargai work-life balance daripada sekadar gaji tinggi. Bahkan, survei global oleh PwC (2022) nunjukin kalau fleksibilitas kerja dan waktu luang jadi salah satu faktor utama orang memilih tempat kerja. Jadi, kamu pilih yang mana?

Kalau boleh ideal, tentu kita pengen dua-duanya: gaji naik dan waktu luang yang cukup. 

Tapi kalau harus memilih, coba tanya ke diri sendiri: Apakah aku lebih butuh rasa aman finansial sekarang? Atau aku lebih butuh kesehatan mental dan waktu buat hal-hal yang penting di luar kerjaan?

Hidup nggak selalu soal kerja keras sampai nggak punya waktu istirahat. Kadang, justru jeda sejenak dan punya ruang buat diri sendiri adalah “kekayaan” yang sebenarnya. #BangunAjaDulu