How To Maintenance Income
12/09/2025
Pasti banyak yang sering ngerasa, tiap kali gajian rasanya jadi orang paling kaya di dunia. Tapi, seminggu kemudian udah mulai mikir, “Lho, kok saldo tinggal segini?”
Fenomena gaji numpang lewat ini ternyata bukan cuma masalah personal, tapi kejadian global juga.
Lebih dari 60% pekerja mengaku keuangannya sering habis sebelum akhir bulan. Bahkan di Indonesia, data OJK (2022) nunjukkin kalau tingkat literasi keuangan baru 49,68%. Alias masih banyak orang yang ngerti cara dapet uang, tapi belum tentu pintar menjaga uangnya.
Nah, biar income nggak hilang kayak pasir di genggaman, ada beberapa cara simpel buat maintenance:
-
Pisahin pos keuangan sejak awal
Begitu gajian, jangan tunggu ilfeel liat saldo menipis. Terapkan sistem 50/30/20:
- 50% buat kebutuhan (sewa, makan, transport).
- 30% buat lifestyle (nongkrong, belanja, healing).
- 20% buat tabungan/investasi.
-
Otomatisasi nabung
Menurut riset Behavioral Economics (Thaler & Sunstein, 2008), manusia lebih konsisten menabung kalau prosesnya otomatis. Jadi, set auto-transfer ke rekening tabungan/investasi tiap awal bulan biar nggak terpakai.
-
Bedain antara “butuh” dan “ingin”
Sounds cliché, tapi ini game changer. Bayangin, segelas kopi susu Rp35 ribu tiap hari bisa jadi hampir Rp1 juta sebulan. Bukan berarti nggak boleh jajan, tapi sadar aja efek jangka panjangnya.
-
Cari income tambahan
Inflasi naik, kebutuhan naik, gaji belum tentu naik. Side hustle bisa jadi jawaban. Apalagi sekarang peluang digital makin banyak: freelance, jualan online, sampai bikin konten.
Kalau dipikir-pikir, maintenance income itu kayak rawat motor. Bukan sekadar isi bensin (gaji), tapi juga cek oli (tabungan), service rutin (budgeting), dan kadang upgrade spare part (side hustle). Kalau dirawat, awet. Kalau cuek, siap-siap mogok di tengah jalan. #BangunAjaDulu