Networking di Era Digital

29/09/2025

Lucu ya, di sosmed kita bisa punya ratusan bahkan ribuan followers, tapi langsung bengong pas ditanya, “Kamu kenal siapa yang bisa bantu di bidang ABC?”

Nah, di situlah bedanya! Networking itu bukan soal banyaknya kontak, tapi seberapa dalam hubungan yang kita bangun.

Menurut data LinkedIn (2022), 80% profesional percaya koneksi punya pengaruh besar ke karier mereka. Bahkan sekitar 70% peluang kerja datang dari “teman dari teman” alias orang yang awalnya nggak terlalu dekat. Artinya, setiap interaksi kecil di dunia digital bisa jadi jalan ke kesempatan besar.

Masalahnya, banyak dari kita sering insecure duluan. Takut dicuekin, takut terlihat needy, atau mikir “Emang aku siapa?”. Padahal menurut Herminia Ibarra (2015), networking itu bukan cuma sekedar nyari untung aja, tapi proses belajar lewat orang lain. Mulai dari cara mereka berpikir, sampai cara mereka menyelesaikan masalah.

Jadi, gimana sih caranya biar networking nggak terasa awkward?

  • Be genuine. Nggak perlu sok akrab, cukup jadi diri sendiri.
  • Listen more. Kadang obrolan paling berharga datang dari dengerin, bukan ngomong.
  • Stay consistent. Hadir di platform yang kamu pilih, walaupun nggak harus setiap hari.

Kalau dipikir-pikir, networking itu kayak nabung. Butuh waktu, butuh sabar, tapi lama-lama hasilnya terasa. Dan kabar baiknya, kamu nggak harus mulai sendirian.

Ada wadah digital kaya Communal, tempat kamu bisa ngobrol, diskusi, dan kolaborasi bareng orang-orang yang lagi berjuang di jalur digital juga. Karena koneksi paling berharga justru lahir dari percakapan kecil yang tulus. #BangunAjaDulu.

Networking di Era Digital

29/09/2025

Lucu ya, di sosmed kita bisa punya ratusan bahkan ribuan followers, tapi langsung bengong pas ditanya, “Kamu kenal siapa yang bisa bantu di bidang ABC?”

Nah, di situlah bedanya! Networking itu bukan soal banyaknya kontak, tapi seberapa dalam hubungan yang kita bangun.

Menurut data LinkedIn (2022), 80% profesional percaya koneksi punya pengaruh besar ke karier mereka. Bahkan sekitar 70% peluang kerja datang dari “teman dari teman” alias orang yang awalnya nggak terlalu dekat. Artinya, setiap interaksi kecil di dunia digital bisa jadi jalan ke kesempatan besar.

Masalahnya, banyak dari kita sering insecure duluan. Takut dicuekin, takut terlihat needy, atau mikir “Emang aku siapa?”. Padahal menurut Herminia Ibarra (2015), networking itu bukan cuma sekedar nyari untung aja, tapi proses belajar lewat orang lain. Mulai dari cara mereka berpikir, sampai cara mereka menyelesaikan masalah.

Jadi, gimana sih caranya biar networking nggak terasa awkward?

  • Be genuine. Nggak perlu sok akrab, cukup jadi diri sendiri.
  • Listen more. Kadang obrolan paling berharga datang dari dengerin, bukan ngomong.
  • Stay consistent. Hadir di platform yang kamu pilih, walaupun nggak harus setiap hari.

Kalau dipikir-pikir, networking itu kayak nabung. Butuh waktu, butuh sabar, tapi lama-lama hasilnya terasa. Dan kabar baiknya, kamu nggak harus mulai sendirian.

Ada wadah digital kaya Communal, tempat kamu bisa ngobrol, diskusi, dan kolaborasi bareng orang-orang yang lagi berjuang di jalur digital juga. Karena koneksi paling berharga justru lahir dari percakapan kecil yang tulus. #BangunAjaDulu.