The Art of Doing Nothing: Kenapa Santai Itu Produktif
26/08/2025

Pernah nggak kamu merasa bersalah cuma karena ngabisin waktu tanpa ngapa-ngapain? Kayak…“aduh, buang-buang waktu nih, harusnya bisa ngerjain sesuatu.”
Well, guess what? doing nothing bukan berarti kamu malas. Doing nothing bisa jadi salah satu strategi produktivitas paling underrated.
Yuk, kenalan sama “Niksen”.
Orang Belanda punya istilah kece buat ini: Niksen. Artinya simpel: sengaja nggak ngapa-ngapain. Duduk di taman, bengong liat awan, atau rebahan sambil dengar suara hujan. No agenda. No guilt. Just being. Menurut Time dan The Guardian, praktik ini justru bikin orang lebih resilient menghadapi budaya burnout yang makin gila.
Otak Butuh Mode Idle
Otak kita kayak mesin. Kalau dipaksa jalan terus, ya panas. Nah, saat kita “nganggur”, otak diam-diam pindah ke Default Mode Network, alias mode idle yang ternyata powerful banget. Di mode ini, otak mulai menghubungkan ide-ide random, bikin solusi, bahkan ngasih kita aha moment yang biasanya muncul saat…mandi, atau lagi bengong di bus.
Psychology Today bahkan bilang, rest itu bukan sekadar jeda, tapi bagian dari produktivitas itu sendiri.
Istirahat = Strategi, Bukan Reward
Kita sering mikir istirahat itu hadiah setelah kerja keras. Padahal kebalik: istirahat adalah bahan bakar biar kerja keras kita nggak mati mesin. Tanpa jeda, hasil kerja kita justru makin berantakan. Tapi dengan sengaja nyantai sebentar, fokus dan kreativitas malah balik dengan sendirinya.
Kenapa Sih Kita Sering Feeling Guilty?
Masalahnya, kita hidup di budaya yang nge-glorify hustle. Kalau nggak sibuk, dianggap nggak produktif. Kalau bengong, dikira males. Padahal menurut Verywell Mind, guilt saat santai itu cuma konstruksi sosial aja. Jadi sebenarnya, nggak ada yang salah sama rebahan 10 menit tanpa scroll HP.
So, Doing Nothing yang Produktif Itu Gimana?
Coba bayangin kamu kasih waktu otakmu kosong sejenak. Besoknya, ide yang stuck tiba-tiba jalan. Masalah yang bikin mumet tiba-tiba ketemu jawabannya. Itulah kenapa doing nothing itu produktif. Bukan karena kamu nambahin checklist, tapi karena kamu ngasih ruang buat otak bernapas.
How To Start Your “Nothing Time”
- Bengong dengan niat, duduk 5 menit tanpa gadget.
- Jadwalkan jeda, anggap ini meeting penting sama diri sendiri.
- Pilih aktivitas no-goal. Kayak liat langit, dengerin hujan, atau nyoret-nyoret random.
- Lawan guilt. Ingat: istirahat = strategi, bukan dosa.
Jadi, next time kamu bengong atau rebahan tanpa tujuan, jangan buru-buru nyalahin diri sendiri. Doing nothing is an art. Doing nothing is productive. Karena produktivitas sejati bukan soal berapa banyak yang kamu kerjain, tapi seberapa lama kamu bisa terus main di arena tanpa kebakar habis. #BangunAjaDulu